Cemburu itu ada karena memang
lelah
Mau
berangkat ngajar di kelas, melihat ada beberapa teman di pintu masuk ruang guru
kok seperti agak memanas, berjalan saja aku cuek dengan pemandangan itu karena
kupikir bukan masalahku, tiba tiba aku dipanggil salah satu guru…
“Bu novi”
Datanglah
aku mendekati guru tersebut, kemudian
beliau membisikkan sesuatu kepadaku “mereka membicarakan
masalah guru yang punya jam kosong dua hari”
“Looo….” Kaget juga aku mendengarnya. aku akhirnya berlalu juga sebab siswaku menunggu, kawatir mereka rame
mengganggu kelas yang lain.
Di
kelas aku mulai berpikir kok timpang begini….
Aku
yang setiap hari begitu lelahnya sampai di rumah berusaha memahami kelelahan ini sebagai konsekuensi dari
pekerjaan yang harus aku terima. Kebiasaan yang tidak pernah tidur setelah sholat ashar karena merupakan waktu yang dilarang oleh agama akhirnya aku
lakukan, hiikk… hikkk… efek benar benar capek.
Aku
akhirnya berpikir kalau perbedaan itu terlalu jauh mengapa dipaksakan, mengapa tidak dipertimbangkan lagi bolehlah selisih satu hari
saja antara yang punya jam kosong dengan yang tidak punya jam kososng tapi kalau perbedaannya dua hari, jelaslah
cemburu sosial itu ada.
Selesai
mengajar aku masuk ke ruang guru
lagi, ternyata
peristiwa tadi masih
menjadi topik yang hangat, hanya saja kok namaku
disebut sebagai orang yang protes? Duuh …
akhirnya aku angkat bicara juga,
“Beneran aku tidak pernah
protes, aku juga korban kelelahan ini, aku sudah belajar menerima, tidak protes”
“ eee...ada salah satu guru yang nyeletuk saya bu yang bilang tentang
kondisi ini, mungkin beliaunya
salah ucap” ucapnya.
“wahhh …. Tidak enak juga niiih… kalau tidak aku
luruskan, Cuma bagaimana aku meluruskan pembicaraan tadi yang aku betul-betul
tidak terlibat dengan masalah ini?”
“ ya…. Sudahlah, Kita
tunggu saja mungkin ada keajaiban besok
dihari senin ada perubahan, dan mesin jadwal bisa mengerti
arti lelah.
Setiap
pekerjaan akan ada dampak negatif dan positifnya baik itu pada orang yang
mengatur dan orang yang diatur. Butuh kelapangan dada dalam berorganisasi,
bukan saling menjatuhkan
Dari
sisi teknologi, sudah banyak aplikasi
aplikasi yang memudahkan manusia untuk bekerja, dan teknologi itu memang dibuat
untuk memudahkan pekerjaan manusia.. sudah banyak aplikasi
yang dibuat oleh mansia untuk
menghindari kecurangan, berharap manusia bisa hidup tertib tapi kita kadang
terjebak dengan aplikasi aplikasi itu yang tidak mengenal lelah, yang tidak
mengenal suatu alasan apapun. Sangat
menyakitkan jika mesin itu kita buat untuk memudahkan kita bekerja tapi kita
terjebak dengan keangkuhan mesin itu sendiri.
Tidak
ada yang kekal dalam dunia ini, yang
kekal hanya milik Allah.
Tawakal yang harus kita lakukan karena ketika takdir sudah kita
terima bukan tidak mungkin kita kadang
tidak siap menerima nya. Ya Allah tuntun
aku terus berada di jalanMu, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar