Jumat, 30 September 2022

 PEMBELAJARAN DIFERENSIASI POKOK BAHASAN KEBUTUHAN

Mengapa harus diferensiasi?

Sebagai seorang guru sudah menjadi bagian dalam proses kegiatan pembelajaran  untuk memahami keberagaman siswa baik dalam hal minat belajar, kebiasaan, ketertarika, kesiapan  siswa untuk belajar maupun bakatnya.  Mengapa hal ini melekat pada setiap individu siswa tak lain karena setiap anak terlahir dari latar belakang keluarga yang bebeda.

Bagaimana bapak ibu menyikapi ini dalam proses kegiatan pembelajaran, maka diperlukan metode diferensiasi dalam proses pembelajaran agar setiap siswa bakat dan minatnya terwadahi dengan baik, jadi salah jika bapak dan ibu menyamaratakan  kemampuan dan keahlian  siswa.

Menurut Areds  gaya belajar setiap siswa memiliki perbedaan sesuai dengan perkembangan kognitifnya (Areds, 2008).

Dari pemahaman di atas dapat diartikan bahwa pembelajaran berdiferisiasi adalah pembelajaran  dimana guru dalam kegiatan pembelajaran menyesuaikan dengan minat belajar siswa sehingga prestasi  siswa dapat tercapai.

Di bawah ini contoh penerapan pembelajaran diferensiasi pada materi IPS dengan pokok bahasan kebutuhan dengan model pembelajaran Problem Based Learning




No.

Banyaknya kebutuhan

Kebutuhan berdasarkan tingkatannya

No.

Urutan kebutuhan menurut intensitasnya

Primer

Sekunder

Tersier

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

 

 

 

 

 

 

 

Langkah-langkah kegiatan:

1.       Siswa menuliskan macam-macam kebutuhannya

2.       Siswa diminta untuk menentukan tingkat kebutuhannya

3.       Siswa diminta untuk mengurutkan kebutuhannya



Sabtu, 30 Juli 2022

 Basecamp Diklat

Mungkin begitulah  kegiatan pejabat, dia akan diikuti oleh bawahannya kemana dia pergi.  Dalam Diklat CPP ini aku tidak mengatakan bahwa aku pejabat,tapi tugas-tugas Diklat seperti tak kenal waktu harus aku selesaikan. Aku hanya berpikir layaknya ketua regu yang terpilih karena keadaan. Awal Diklat kubuat basecamp di jalan merak karena disitu ku bisa menemani ibuku dua hari berjalan ibu mertuaku juga minta ditemani hingga basecamp aku pindah ke puri menemani ibu mertua aku bawa dua patner kerjaku ke basecam di puri. Petualangan ini belum berakhir, laptopku harus terinstal ulang, basecamp aku pun berubah. basecamp telah berganti alamat di selong square. Dan dua patnerkupun mengikuti induk semangnya ini.  Ada rasa balik kanan dipelatihan ini, nyerah! … Tapi doa kalian menuntunku untuk terus berjalan. Di sisa hari CPP laptopku belum juga bisa bersahabat hingga aku harus berlari meninggalkan basecamp puri dan membuat basecamp baru dipermata selong.  dua hari terakhir aku harus kembali ke basecamp merak untuk menemani ibuku. Dan akhir Petualangan basecamp berakhir di Puri. Terimakasih patnerku, maaf saya telah membawa kalian camping dimana mana.petualangan ini banyak membawa cerita buatku. Semangat dan sukses buat kalian

 

Iri sama Bahasa Inggris

Tiga hari yang aku mulai menghapus nama-nama siswa lama dan akan aku ganti dengan  dengan nama-nama siswa baruku. Tidak ada niatan untuk melupakan kalian  tapi ruang HP ibu sudah tidak muat.  Aku scroll terus ke bawah di deretan huruf “K”  aku terhenti.  Dengan satu nomer ini, aku ragu untuk membuangnya, aku yakin dia juga pasti mengingatku. Terakhir sebelum perpisahan dia datangi aku, dan dia katakana “Ibu saya mau mondok”, terharu aku mendengarnya.

Sambal bercakap-cakap dia memintaku untuk membuka youtube, dan dia tunjukkan sebuah YouTube buatku. Ibu lihat yaaa YouTube ini, YouTube ini merubah saya menjadi orang yang lebih baik dan mantap untuk pondok.

Aku jadi kangen dia. Ingin sekali aku tahu kabarnya, benarkah dia mondok? Ingin aku wa anak ini,

Tapi… kalau dia jadi mondok pasti dia  tidak membawa HP. Aku tutup HPku dan aku masih yakin dia akan dating akan mengabariku.

Pagi ini tiba-tiba terdengar bunyi dering HP ku, aku lirik siapa yang menghubungi. Ya Allah anak ini yang menghubungiku. Cepat-cepat aku angkat.

Rasanya ingin nangis aku mendengarnya.

Ibu… aku mondok, sapaan pertama buatku,  sekarang aku lagi ada di rumah. Masih dengan suara kalemnya yang datar dan berat. Masih dengan gayanya jika dia dating menemuiku untuk bercerita ibu akua da masalah.

Seakan bertemu dengan ibunya dia bercerita banyak tentang pondoknya, kyainya yang kharismatik katanya, dan ustadznya yang unik  dan dia katakan aku sangat betah ibu dipondok.

Ibu aku sekarang sudah tidak cengeng lagi. Aku disana dipilih menjadi ketua kelas.

Kemarin ada mahasiswa Unair KKN, mahasiswa itu mengajari bahasa Inggris, dan untuk memulai pelajaran semua santri dipetakan. Dan ibu tahu aku berada dikelas paling atas.

Ya Allah merinding rasanya mendengar cerita anak ini, pilihanmu untuk mondok sangat tepat disini kamu bisa  menemukan potensi dalam dirimu anakku.

Dan kamu tidak pernah lupa ibu. Yang setiap pulang sekolah kamu selalu mencariku dengan cerita  ketidak pedeanmu di sekolah.

Disela cerita ini ada hal yang membuatku iri, dan bangga dengan guru bahasa Inggris. Beliau-beliau guru Bahasa Inggris  SMPN 1 memang hebat, mudah mudahan ilmuku seperti juga dengan bapak ibi Bahasa inggris bisa membawa kebanggaan buat murid-muridku.

Sabtu, 01 Januari 2022

 

TAKUT

jangan pernah kau katakan

aku takut padamu

kalau pun ini terjadi

kau yang membuatnya

kau yang menjadikannya

jangan pernah kau katakan

aku takut padamu

perbaiki dirimu

sehingga aku merasa nyaman di dekatmu

jangan pernah kau katakan

aku takut padamu

itu cara terbaikmu untuk berlindung

jangan pernah kau katakan

aku takut padamu

sebesar itukah rasamu padaku

pahlawanku?

Jumat, 12 November 2021

 

ABSTRAK

 

 

 

R.Noviyati Hasyiani, 2021. IMPLEMENTASI RRP INTEGRATIF TEMA MEMBENTUK KARAKTER KEBANGSAAN PESERTA DIDIK DI ERA 4.0 MEWUJUDKAN BUDAYA LITERASI SISWA SMPN 1 SAMPANG

 

 

Kata kunci: RPP Integratif, Karakter Kebangsaan,Budaya Literasi

 

 

 

Dua hal permasalahan bangsa yang perlu diperhatikan oleh dunia Pendidikan sebagai pemeran pembentuk generasi  muda berkualitas menjadi penerus bangsa yaitu meorosot dan melunturnya nilai-nilai karakter manusia dan kurangnya budaya literasi.  Keadaan ini menyebabkab banyak   tindakan negative terjadi seperti korupsi, kekerasan yang begitu mudah terjadi seperti tawuran, perusakan sarana publik, penipuan, pelecehan seksual hingga pembunuhan serta sikap tidak setia pada negara dalam bentuk munculnya gerakan mendirikan negara  baru menjadi bukti konkret memudarnya nilai-nilai luhur yang selama ini melekat pada bangsa ini.

Dunia Pendidikan mempunyai peran utama dalam pembentukan karakter kebangsaan pada generasi muda sebagai penerus bangsa dan dunia melalui sebuah sistem pendidikan yang integral dan menyadarkan nilai-nilai kebangsaan.   Dalam  membentuk karakter kebangsaan pada peserta didik penulis selaku guru IPS telah melakukan kegiatan pembelajaran dengan media pemutaran film documenter G30S/PKI yang berinntegrasi dengan mata pelajaran PPKn, Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia, dan Seni budaya. Penintegrasian lima mata pelajaran ini tidak hanya membentuk karakter kebangsaan   tetapi juga membuka budaya literasi sekolah  di era revolusi industry 4.0 dengan produk yang dihasilkan berupa laporan tertulis tentang Analisa film documenter G30S/PKI.

Kegiatan pembelajaran dengan mengimplementasikan  RPP Integratif yang terdiri  dari lima mata pelajaran yaitu IPS, PPKn, Pendidikan   Agama Islam,  Bahhasa  Indonesia dan Seni Budaya  menunjukkan hal yang positif pada peserta didik dilihat dari jumlah peserta didik yang telah  tuntas  mengerjakan tugas laporan terulis  tentang analisa film dokumenter  peristiwa   G30S/PKI sebanyak 87,87% dengan  empat indikator  karakter  jujur, kerja keras, kreatif dan disiplin  dijadikan acuan membentuk karakter kebangsaan menuju generasi muda yang  hebat dan bermartabat.

Rabu, 10 November 2021

 

TIGA HURUF

 

Tiga huruf ini, bisa membuat orang bingung, karena bingungnya sampai menghadirkan kegiatan ekonomi ada pembeli dan ada penjual. Tiga huruf ini selalu hadir dalam otakku. Mulai dari bagaimana cara membuatnya, rasa iri  karena belum punya tiga huruf itu, sampai pada masalah tiga huruf itu adalah  tuntutan kerja sebagai bentuk keprofesionalan guru dalam dunia kerja. 

Aku benci dengan tiga huruf itu, aku ingin bisa buat tiga huruf itu karena ini tuntutan keprofesionalan kerja. Kalian bisa bayangkan betapa rumitnya otak ini dengan tiga huruf  ini. 

Mata dan telinga pun menjadi pemicu otakku berpikir, mau tidak mau aku harus belajar buat tiga huruf itu.  Tidak membuat berarti  sebuah kemunduran dari keprofesionalan guru. Menangis hanya akan membuat sia – sia.  Mau berguru dimana gurunya tidak tahu yang ada pada saat itu adalah penjahit dengan tarif yang lumayan menguras kantong dapur sedang kenaikan pangkat hanya seperberapanya dari ongkos jahit. Dan aku tidak tahu bagaimana membuat  tiga huruf  itu.

Apa tiha huruf itu, dia adalah P T K.

 

Idealis tetap aku bawa, aku harus bisa membuat tiga huruf itu.  Kesombongan diri selalu menghantui kalau mereka bisa mengapa aku tidak bisa.  Motivasi diri itu perlu. Berangkat dari kata ayooo tulis apa yang kamu bisa entah dari mana kamu akan tulis pokoknya menulis. 

 

Sok pintar jadi modal utama, langsung cari judul.  Haaa….. haaa judul ecek ecek aku dapatkan Setelah aku baca PTK ku sekarang, judul yang tidak kekinian kata temanku jika dibawa ketingkat nasional dari judul saja sudah tersepak meluncur dengan mulus ke bawah.  Tambah panas nih telinga mendengar ucapan itu. Untung ada ibu guruku yang mau meminjamkan PTKnya kepadaku. Aku baca mulai depan sampai belakang aku pahami mulai dari abstrak sampai pada bab per bab. Dengan otak pas pasan aku bisa buat.

 

Mulailah aku membuat. Dengan gayaku dan pemahaman ku.  Aku langsung memulai dari bab dua, hahahaha amburadul, pindah buat bab satu, amburadul lagi pindah bab tiga sampai akhirnya aku paham. Bahwa setiap bab itu ada keterkaitan keruntutan jalannya pikiran sang penulis.

 

Suatu hari ada tantangan dari bosku agar aku ikut lomba guru prestasi. Aku yakin dengan PTK terakhir yang aku buat sangat bagus sebab sudah aku praktekkan dengan observernya tidak tangung – tanggung ada sepuluh teman guru di dalam kelas waktu itu. Kegiatan tersebut mau dijadikan  sebagai contoh  penerapan pembelajaran berdasarkan kurikulum 13.

 

Datang  temanku yang sudah beberapa kali ikut Diklat nasional tentang jurnal. 

" Apa judul PTK mu?" tanyanya

Aku tunjukkan PTKku kepadanya, 

Dan  tahukah kalian apa komentar dia ? pedas gaeees serasa  pedasnya harga cabe diwaktu satu kilogram  dua ratus ribu,  kurang kekinian dan biasa saja katanya.

Blek ... rasanya hati ini menjadi ciut kepanasan.

PTK ecek ecek mau dilombakan, saya katakan tadi motivasi dari diri sendiri itu perlu. Aku tidak pernah takut dengan keyakinan aku merasa bahwa PTK ini sangat bagus, bolehlah judul  PTK ku  sekelas pasar tradisional tapi isi bisa nasional.  Haahaaa  gantungan  motivasi dirinya sangat tinggi sekali.  Sebuah keyakinan diri dengan hasil karya sendiri.

Keyakinan itu ada karena mulai dari penerapan RPPnya sampai menjadi tulisan adalah karyaku sendiri jadi aku tahu titik lemahnya dan aku tahu titik unggulnya. Ada dimana.

Sampailah pada hari lomba itu dan presentasi PTK  sudah dimulai. Dalam waktu lima belas menit aku harus bisa memaparkan isi PTK ini. 

Aku bacakan judulnya dan secepat itu pula aku mengalihkan perhatian penguji  dengan  langsung membahas latar belakang mengapa PTK ini ada dan secepat itu pula aku menyampaikan keunggulan PTK ini.

Ya Allah aku tidak menyangka pengujiku mengatakan soal di lembar kerja nya hots. Boleh kah saya ambil PTK mu?

Blek kedua … rasanya hati, dan blek ini juga serasa harga cabek yang  mulai anjlok pedasnya nikmat sekali.

Belajar lah dengan gigih nantinya kamu akan tahu nilai lebih dan nilai kekurangan mu. Jangan pernah putus asa. Akan ada kepuasan diri dan kebanggaan diri ketika itu hadilr dari kita sendiri. Semangat sukses selalu buat diriku dan pembaca tulisan ku

 

Sabtu, 06 November 2021

 

LELAKI KECILKU

Takdir mempertemukan aku dengan lelaki kecil ini dalam  kelas pembelajaran.  dulu kita pernah  bertemu bercakap dengan sangat terbatas sekali, kamu seakan tidak mau mendekatiku.  Sikap itu berubah ketika aku membetulkan ketrampilanmu yang rusak di depan guru prakarya.  Disitu aku melihat kamu mulai mau membuka diri denganku. ada percakapan kecil disitu. Dan aku perhatikan tatapan kosong matamu ingin sekali berada di dekatku.

“kamu mau jadi anak angkat Ibu ?”

Celotehan kecil ini, membuat kamu menatapku.

“ kamu tersenyum kepadaku, seakan ingin sekali aku bisa berada di dekatmu”

Pertemuan itu telah  berlalu, covid juga telah menutup kegiatan tatap muka di sekolah.  Aku juga tidak pernah tahu kamu berada di kelas berapa.

Di kelas sembilan ini kita ternyata ditakdir bersama dalam kelas pembelajaran.  menurutku kamu sama halnya dengan siswa yang lain.  Ternyata tidak. Kamu siswa lelaki kecilku yang tetap seperti di kelas tujuh menatapku ingin aku selalu berada di dekatmu.

Hari itu kamu datang terlambat ke sekolah, dan di jam pertama itu tepat pelajaranku.  Kamu datang membawa secarik kertas surat ijin dari waka kesiswaan. Aku tanya mengapa terlambat, kamu tersenyum sambil memberikan surat ijin masuk itu kepadaku.

Kedekatanku denganmu semakin erat ketika tugas menulis yang aku berikan dan kamu tidak mau menulisnya dengan alasan kamu tidak mau aku membaca tulisanmu.  Perlahan aku berikan kamu pengertian tentang maksud dari tulisan tersebut dan kamu bilang, “ saya akan menulisnya bu di rumah”

Ya…. Ibu tunggu besok pagi tulisanmu.

Kamu datang tepat waktu, kamu temui aku di ruang guru dengan membawa secarik tulisan dari  lembaran kertas buku yang kamu sobek sembari menunjukkan jari tanganmu ke mulut, “ibu janji tidak boleh membahas isi tulisanku”

Aku mengangguk di depanmu, dan aku melihatnya betapa senangnya kamu dengan anggukan kepalaku. Dan kamu berjalan keluar dari ruang guru, begitu senangnya.

Hari ini kamu mendekatiku. Kamu bilang, ibu aku lagi jatuh cinta dengan teman satu kelas di sini.

“apakah dia juga suka denganmu”

“saya perhatikan, ya bu…”

“ kamu sudah ungkapkan perasaanmu ke dia”

“belum ibu”

“kenapa?”

“Saya masih teringat dengan teman wanitaku  di kelas tujuh

“Kamu masih berhubungan dengan dia

“Tidak, kami sudah tidak ada lagi komunikasi

“Terus… ?

“Mana yang aku pilih… dia atau teman satu kelas ini, ibu?

“Hemm… kamu sekarang sudah belajar jadi laki-laki, dan kamu butuh tempat untuk cerita kecilmu itu.

“Pilihlah orang yang mencintaimu, bukan yang kamu cintai, anakku”

“Dan jangan pernah kamu hianati cintanya….”

Kamu tersenyum, mendengar jawabanku… ada rasa percaya diri yang kamu dapatkan dari percakapan kecil ini.

Siang ini betapa kagetnya aku, kamu datang menemuiku di ruang guru.  Mungkin kamu sudah dari tadi mencariku. Kamu datang duduk di sampingku tanpa ada rasa akan malu diperhatikan guru-guru yang lain.  Berbalik tubuhku menatapmu mencoba mengerti apa yang kamu inginkan.  Kamu hanya diam menatapku, terlihat air mata mulai menetes di pelupuk matamu yang kamu tahan.

Kamu ambil selembar tisu di depan meja.  Kebisuan itu tetap kamu pertahankan di depanku.

“Ada apa?”

Kamu tetap menggelengkan kepala, sambil memainkan tisu di tangan.

“bisakah kita pindah dari ruangan ini?” kamu anggukkan kepalamu, berjalan membuntutiku

Sampai di musholla, kamu pun tetap terdiam.

“Mengapa?”

Kamu masih tertunduk tidak mau menjawab.

“Dengan cewekmu?”

“Tidak ibu?”

“Teman cowok?”

“Tidak ibu?”

“Dengan siapa, bu guru?”

Semua pertanyaan itu kamu hanya bisa menjawab tidak di depanku. Kamu tetap membisu tidak ingin berbagi cerita denganku.

“Lain kali aku akan cerita ke ibu”

“baiklah, Anakku semakin dewasa seseorang, akan semakin banyak cerita yang  harus diselesaikan, dan ibu yakin kamu bisa, selesaikan semua ini.”

Hari ini kamu telah belajar menjadi dewasa.  Terlihatdari cara kamu mulai mengatur nafasmu menenangkan diri.

Diammu telah belajar,  kamu ingin dewasa, tidak semua masalah harus diceritakan kepada orang lain, kamu hanya ingin ada orang yang bisa mengerti kamu.

Ibu hargai keputusanmu. Jadilah dewasa anak lelaki kecilku.

Kita pulang, sekolah sudah mau ditutup.  Dan aku perhatikan kamu mengayuh sepeda, dengan ayunan langkah kakimu mengayuh sepeda itu seakan tidak  ada  lagi beban berat yang menghantuimu.

Sukses lelaki kecilku  mudah mudahan ibu bisa menjadi ibu… yang telah pergi mendahuluimu.

Doakan ibumu….karena dia tahu, kelak kamu akan menjadi laki-laki dewasa yang hebat dan selalu mendoakannya.

 

 PEMBELAJARAN DIFERENSIASI POKOK BAHASAN KEBUTUHAN Mengapa harus diferensiasi? Sebagai seorang guru sudah menjadi bagian dalam proses kegi...