TERJEBAK
DI ANTOLOGI
Siang
itu aku sudah di sambut bosku di ruang guru.
Beliau meminta karya antologiku untuk dipinjam sebagai kegiatan literasi di sekolah. Bergegas aku menuju bangku kerjaku di ruang
guru, mengambil buku- buku tersebut.
“yang
ada hanya dua buku pak” kataku sambal memberikan buku tersebut. Yang lain ada
di rumah.
Tampak
kecewa sekali saya perhatikan raut wajahnya dengan jawabanku. Kemudian beliau menanyakan lagi kapadaku, “
antologi siswanya dimana?”
Aku
kembali ke bangku kerjaku, aku bongkar
laci meja, tapi tidak aku temukan juga, sayang sekali buku itu tidak aku
temukan.
Rasanya
kecewa juga aku karena karya siswaku
tidak ada di dalam meja. Akhinya aku
mulai mencari karya-karya siswa yang lain di dalam meja dan di dalam kotak penyimpanan barang mungkin
ada sisa- sisa karya yang tidak hilang, Alhamdulillah aku menemukan beberapa
karya yang masih tersimpan dan sempat
terbengkalai karena lamanya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan saat Work
From Home (WFH) disebabkan wabah
virus corona.
Cepat
– cepat aku kemasi karya – karya siswa tersebut untuk dibawa pulang, mau aku
bukukan sebab hari senin akan ada tamu Tim percepatan pembangunan Sampang yang
di pimpin oleh seorang Prof. Tenaga ahlinya
Bapak Bupati Sampang.
Mereka
akan berkunjung ke sekolahku dan akan
melakukan infentarisasi permasalahan
pendidikan dari hasil infentarisasi ini nantinya akan
diambil sebuah sikap dan
tenntukan langkah penyelesaian dari permasalahan
yang ditemukan.
Ada
dua orang teman guru bertanya kepadaku ,
yang pertama “Saya punya antologi siswa, kalau guru saya tidak punya, bisakah
kamu memberiku contoh seperti apa antologi untuk guru itu? Saya tidak paham sama sekali,” tanyannya
kepadaku melaui whatshaps pada waktu kegiatan rapat dinas membahas masalah
kedatangan professor tenaga ahlinya bapak Bupati sampang tersebut.
Orang
yang kedua menayakan, apa isi antologi
itu? dari dua pertanyaan ini aku baru menyadari, apa
ya… antologi itu?
ternyata yang terlintas dalam pikiranku mulai kemarin portofolio itu sama dengan
antologi, cepat – cepat aku hubungi
teman literasiku untuk menjawab kebingukanku ini. “ mas apa bedanya antologi dan portofolio?
" tanyaku.
bersyukur
sekali pesan yan aku kirim lewat
whatshap ternyata dia baca saat itu juga dan
memberikan jawaban langsung kepadaku. Dia katakana kalau antologi itu merupakan kumpulan cerita dari
beberapa orang penulis dan tema
yang mereka tulis adalah sama yang
sebelumnya ditentukan bersama oleh para penulisnya tersebut, sedangkan
portofolio hanya berupa kumpulan hasil atau karya dari penulis.
“baiklah,
aku paham sekarang” ternyata aku benar – benar terjebak pada kata “kumpulan”
Aku
juga mulai membuka buku referensi yang lain, dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), arti kata antologi adalah adalah kumpulan hasil karya tulis dari seorang atau beberapa orang
pengarang. Dilihat dari asal
katanya antologi berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti
harfiah karangan bunga atau kumpulan bunga.
Dari
penjelasan di atas setelah saya pelajari ternyata antologi adalah kumpulan dan
portofoliop un adalah kumpulan disini
yang membedakan adalah. jenis karyanya. Pada antologi adalah kumpulan karya
tulis yang tidak berkaitan namun masih
sejenis dan dalam satu tema, boleh
dilakukan perorangan atau beberapa orang dengan tema yang ditentukan bersama.
Beberapa contoh tema antologi yang bisa dipakai oleh
kalian untuk membuat antolgi:
1. Mata pelajaran IPS, cerita pahlawan
kemerdekaan
2. Mata pelajaran olah raga, kumpulan
cerita bermain futsal
3. Mata pelajaran matematika, kumpulan
cerita cara menghitung cepat
4. Mata pelajaran Prakarya kumpulan cara membuat kunir asem
5. Mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan PKn, kumpulan norma – norma yang berlaku di masyarakat
6. Mata pelajaran seni budaya kumpulan
proses pembuatan patung,
Ada
beberapa keuntungan yang bisa kita ambil dalam membuat antologi:
1. Antologi sebagai awal kita belajar
menjadi seorang penulis
2. Membuat
antologi kita bisa mengajak beberapa
teman membuat sebuah karya buku.
3. Memberikan inspirasi dan motivasi bagi
diri sendiri maupun orang lain bahwa kita dalam satu perjuangan.
4. Dalam satu buku ada beberapa penulis
yang bertanggungjawab dengan tulisan buku tesebut
Adapun
kekurangan jika menulis buku antologi adalah:
1. Kualitas tulisan penulis berbeda
2. Jika buku antologi itu menghasilkan
uang, maka harus dibagi bersama, gampang – gampang sulit kalua sudah bicara
uang.
3. Kita menjadi tidak focus untuk
mengembangkan diri menjadi seorang penulis.
Semoga
catatan kecil novi ini dapat memberikan
inspirasi dan motivasi bagi kalian yang ingin menjadi penulis.
Daftar
pustaka https://kbbi.web.id/antologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar