AKU JADI ORANG MADURA
Bahagia buatku
sangatlah sederhana. Aku ingin berada di
sisi ibu dan bapak kandungku aku ingin
berada di pelukan mereka berdua. Keadaan
ekonomi keluarga menyebabkan aku harus menerima
sebuah kenyataan berada dalam sebuah keluarga yang hanya mengenal diriku dari
sebuah kata “ kamu disini menumpang hidup”
kenyataan ini harus aku terima,
karena memang inilah kenyataannya. Jika
keluarga ini mau menyadari mengapa aku harus berada disini aku yakin tidak akan
pernah keluar kata-kata itu dari mereka, karena hati kecilku masih merasakan
sayang dari mereka.
Saat ini aku
sangat merasakan sakit, lelah, dan semangat menyatu dalam diri walau tidak ada
orang yang mengerti, tidak ada orang yang bisa memahami, aku
sendiri yang harus bisa memahami,
berdamai dengan hati, berdamai dengan sebuah kenyataan hidup sebagai seorang anak yang hanya menumpang hidup.
Aku tidak
memahami alur cerita keluargaku,
yang aku aku tahu semua berdasar pada
masalah ekonomi. Aku hanya mendengar cerita ini dari bapak dan
ibu angkatku yang baru aku sadari sejak aku berada dibangku sekolah dasar kelas
dua mereka bukanlah orang tua kandungku. Ibu angkatku menceritakan bapak dan ibuku dulu bercerai
pada waktu aku dalam kandungan ibu. Aku
dilahirkan di pulau Jawa kedua orang tua kandunggku berasal dari suku Jawa dan
tinggal di pulau Jawa. Aku dilahirkan tanpa di dampingi oleh seorang
bapak, dia pergi meningagalkan ibu dalam
kondisi hamil aku.
Sejak Ibu dan
bapakku bercerai, ibu mencari nafkah sendiri. Ketidak mampuan ibu memikul beban
ekonomi , aku dijual ke orang Madura.
Jadilah aku orang suku Madura sampai saat ini. Kesibukan ibu mencari nafkah untuk membiayai
keluarga kecilnya tidak mencukupi
kebutuhan hidupnya, sehingga kakak pertamaku juga diberikan kepada keluarga
Madura. Dua kakak perempuanku masih
tinggal di Jawa Bersama ibuk kandungku.
Mantap.....
BalasHapusKeren bu Novi..mantap
BalasHapusLuar biasa kisahnya...kok nggak dilanjutin...bisa lebih keren Bunda cantik...semoga sehat selalu dan salam bahagia 💖
BalasHapusMohon bimbingan dan doanya untuk terus melanjutkan
HapusKeren bunda
BalasHapus