NENEKKU
Sekarang aku
tinggal bertiga, bapak dan orang tua
perempuan bapak berkumpul di rumahku.
Nenek, begitu aku
memanggilnya. Sosok perempuan yang aku
perhatikan sebagai perempuan yang masih sehat
mampu memberikan kasih sayang kepada cucunya.
Apa arti nenek
buatku tak lain adalah seorang wanita
yang akan memberikan kemanjaan kepada cucunya melebihi dari kemanjaan yang
diberikan orang tua kepada anaknya.
Nenek adalah adalah tempat berlindung paling nyaman bagi seorang cucu
ketika dia bermasalah. Bayangan tentang
nenek itu ternyata tidak ada dalam kehidupanku.
Maaf nenekku karena memang itu yang aku rasakan selama aku berada di
dekatmu.
Nenekku pemarah
terhadapku. Aku bisa memahami
kemarahannya dari setiap ucapannya yang ditujukan kepadaku. “ kamu
disini hanya menumpang hidup” kata-kata ini sering terucap dari nenekku kepadaku,
apalagi ketika aku tidak mau mengikuti kemauannya. Aku hanya terdiam terpaku mendengarnya. Aku baru bisa menangis ketika semua telah
terlelap tidur. Aku tumpahkan semua
kekesalanku ditempat tidur, aku menangis sejadinya tanpa suara kawatir mereka bangun hanya
linangan air mata yang bisa menenangkan jiwa
yang kecil ini.
Nenek
menggantikan peran ibu yang telah pergi dari rumah, ketidak ikhlasan akan
kehadiranku di rumah ini yang menurutku menjadi penyebab semua terjadi, ucapan setiap hari
yang aku dengar tentangku "kamu hanyalah anak yang menumpang hidup" menjadi kata-kata yang lumrah buat aku
dengarkan. Mereka tidak pernah memahami
jika kata-kata itu sangat menyakiti diriku.
Apa yang bisa aku perbuat kepada mereka karena kenyataannya aku memang
hanya seorang anak pungut.
Yang terberat
buatku bersama nenek jika nenek ingin
pergi keluar kota dan aku harus menemaninya.
Jika aku tidak mau nenek akan marah besar kepadaku, semua kata yang
tidak ingin aku dengar akan terucap oleh nenekku.
Aku tidak paham
mengapa nenekku selalu ingin mengajakku.
Apa ini sebuah bentuk rasa sayang nenek kepadaku? Atau ini suatu bentuk
tanggungjawab nenek sebagai pengganti orang tua yang takut
kehilangan seorang anak atau karena
nenek sakit sehingga aku harus menemaninya jika dia pergi keluar kota? Aku yang merawat nenek jika beliau
sakit. Sehat terus ya… nenek.
Nenek aku
bukannya tidak mau diajak, aku bukannya tidak mau menemani nenek pergi. Aku ingin sekolah. Alasan ini tidak ada dalam kamus nenekku, aku
harus ikut pergi dengannya kemanapun nenek pergi ke luar kota.
Sedih benar aku merasakan ini, banyak tugas-tugas sekolahku yang tidak aku kerjakan.
Aku tidak memiliki waktu mengerjakannya.
Ibu guruku tidak
pernah tahu ini di sekolah aku dikatakan sebagai anak yang malas. Ya Allah disekolahpun aku tidak bisa berbuat
apa-apa karena tugas-tugasku yang
menumpuk tidak terselesaikan. Sedang
ijinku selalu kepentingan keluarga ikut nenek dan kadang aku tidak mengirim
surat pemberitahuan kepada sekolah sehingga absensiku diberi alpa.
Tak apalah aku
dimarahi guru, aku dipanggil guru BK, akan aku jalani yang penting aku bisa
naik kelas dengan nilai yang pas pasan.
Aku ingin cepat punya ijazah biar
aku bisa bekerja dan aku bisa mandiri, tidak lagi menampung hidup kepada keluarga Bapakku.
Terimakasih
bapakku sudah menyekolahkan aku.
Terimaksih
guruku yang mengijinkan aku selalu naik kelas.
Yap..mantap
BalasHapusMantap cerpennya
BalasHapusCerpen yang bagus....
BalasHapus