Rabu, 22 September 2021

 

NENEKKU

Sekarang aku tinggal bertiga,  bapak dan orang tua perempuan bapak berkumpul di rumahku.  Nenek,  begitu aku memanggilnya.  Sosok perempuan yang aku perhatikan sebagai perempuan yang masih sehat  mampu memberikan kasih sayang kepada cucunya. 

Apa arti nenek buatku tak lain adalah  seorang wanita yang akan memberikan kemanjaan kepada cucunya melebihi dari kemanjaan yang diberikan orang tua kepada anaknya.  Nenek adalah adalah tempat berlindung paling nyaman bagi seorang cucu ketika dia bermasalah.  Bayangan tentang nenek itu ternyata tidak ada dalam kehidupanku.  Maaf nenekku karena memang itu yang aku rasakan selama aku berada di dekatmu.

Nenekku pemarah terhadapku.  Aku bisa memahami kemarahannya  dari setiap ucapannya yang ditujukan kepadaku. “ kamu disini hanya menumpang hidup” kata-kata ini sering terucap dari nenekku kepadaku, apalagi ketika aku tidak mau mengikuti kemauannya.  Aku hanya terdiam terpaku mendengarnya.  Aku baru bisa menangis ketika semua telah terlelap tidur.  Aku tumpahkan semua kekesalanku ditempat tidur, aku menangis sejadinya  tanpa suara kawatir mereka bangun hanya linangan air mata yang bisa menenangkan jiwa  yang kecil ini.

Nenek menggantikan peran ibu yang telah pergi dari rumah, ketidak ikhlasan akan kehadiranku di rumah ini yang menurutku menjadi  penyebab semua terjadi, ucapan setiap hari yang aku dengar tentangku "kamu hanyalah anak yang menumpang hidup"  menjadi kata-kata yang lumrah buat aku dengarkan.   Mereka tidak pernah memahami jika kata-kata itu sangat menyakiti diriku.  Apa yang bisa aku perbuat kepada mereka karena kenyataannya aku memang hanya seorang anak pungut. 

Yang terberat buatku bersama nenek  jika nenek ingin pergi keluar kota dan aku harus menemaninya.  Jika aku tidak mau nenek akan marah besar kepadaku, semua kata yang tidak ingin aku dengar akan terucap oleh nenekku. 

Aku tidak paham mengapa nenekku selalu ingin mengajakku.   Apa  ini sebuah bentuk  rasa sayang nenek kepadaku? Atau ini  suatu bentuk  tanggungjawab nenek sebagai pengganti orang tua yang takut kehilangan  seorang anak atau karena nenek sakit sehingga aku harus menemaninya jika dia pergi keluar kota?  Aku yang merawat nenek jika beliau sakit.  Sehat terus ya… nenek.

Nenek aku bukannya tidak mau diajak, aku bukannya tidak mau menemani nenek pergi.  Aku ingin sekolah.  Alasan ini tidak ada dalam kamus nenekku, aku harus ikut pergi dengannya kemanapun nenek pergi ke luar kota.

Sedih benar  aku merasakan ini, banyak tugas-tugas sekolahku yang tidak aku kerjakan. Aku tidak memiliki waktu mengerjakannya.

Ibu guruku tidak pernah tahu ini di sekolah aku dikatakan sebagai anak yang malas.  Ya Allah disekolahpun aku tidak bisa berbuat apa-apa  karena tugas-tugasku yang menumpuk tidak terselesaikan.  Sedang ijinku selalu kepentingan keluarga ikut nenek dan kadang aku tidak mengirim surat pemberitahuan kepada sekolah sehingga absensiku diberi alpa.  

Tak apalah aku dimarahi guru, aku dipanggil guru BK, akan aku jalani yang penting aku bisa naik kelas dengan nilai yang pas pasan.  Aku ingin cepat punya ijazah  biar aku bisa bekerja dan aku bisa mandiri, tidak lagi  menampung hidup kepada keluarga Bapakku.

Terimakasih bapakku sudah menyekolahkan aku. 

Terimaksih guruku yang mengijinkan aku selalu naik kelas.

3 komentar:

 PEMBELAJARAN DIFERENSIASI POKOK BAHASAN KEBUTUHAN Mengapa harus diferensiasi? Sebagai seorang guru sudah menjadi bagian dalam proses kegi...